Kakatua Kecil Jambul Kuning
Cacatua sulphurea
Panjang
34 cm
Berat
308-380 g
Habitat
Hutan musim semi-kering
Reproduksi
2-3 telur
Status Konservasi
Ancaman Utama
- • Perburuan liar untuk perdagangan hewan peliharaan
- • Penebangan pohon sarang (deforestasi)
- • Konflik dengan petani (dianggap hama jagung)
Upaya Konservasi
- ✓ Penetapan kawasan konservasi (Taman Nasional)
- ✓ Program 'Desa Ramah Burung' di Nusa Penida
- ✓ Patroli sarang anti-poaching
Ciri Fisik dan Identifikasi
Kakatua Kecil Jambul Kuning memiliki panjang tubuh sekitar 33-35 cm, lebih kecil dibandingkan kerabatnya Kakatua Koki. Warna bulu dominan putih bersih dengan bercak kuning mencolok di pipi (ear coverts) dan jambul kurva berwarna kuning cerah (atau jingga pada subspesies *citrinocristata*). Perbedaan kelamin (dimorfisme seksual) dapat dilihat dari warna iris mata: hitam gelap pada jantan, dan cokelat kemerahan pada betina.
Nama Lokal
Sinonim
Habitat dan Persebaran
Spesies endemik ini tersebar di Sulawesi dan Nusa Tenggara (Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba, Timor). Mereka menghuni hutan musim semi-kering, hutan galeri, dan tepi hutan yang berbatasan dengan lahan pertanian. Ketinggian optimal adalah dataran rendah 0-800 mdpl, jarang ditemukan di atas 1000 mdpl.
Pakan di Alam Liar
Burung ini adalah pemakan biji-bijian dan buah (frugivora-granivora). Diet utamanya meliputi biji pohon kapuk, kemiri, buah ara (ficus), mangga, dan pepaya liar. Mereka juga memakan nektar bunga kelapa. Sayangnya, adaptasi mereka memakan jagung sering memicu konflik dengan petani yang menganggapnya sebagai hama tanaman.
Komposisi Pakan
herbivorabiji kapuk, kemiri
mangga, pepaya liar, ara
nektar kelapa, bunga dadap
jagung
Peta Persebaran
Status Endemik
✓ Endemik IndonesiaNegara
Pulau Utama
Provinsi
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- + 1 lainnya
Fakta Menarik
- ✨Sering keliru dianggap sama dengan Kakatua Koki, padahal jauh lebih langka.
- ✨Salah satu burung paling cerdas, mampu memecahkan puzzle mekanik dan meniru suara manusia presisi.
- ✨Anak jenis di Sumba memiliki jambul unik berwarna jingga (citrinocristata).
Perilaku & Suara
Pola Aktivitas
diurnal
Sosialitas
berkelompok (pasangan atau kelompok 3-5 ekor)
Migrasi
Tidak (Menetap)
Karakteristik Suara
"Pekikan parau yang sangat keras, serak, seperti 'kreek-kreek' atau 'kaka-kaka'."
Nada & Jenis
Vokalisasi Khas
Suara Kakatua Kecil Jambul Kuning sangat keras, parau, dan serak, tidak melodis seperti burung kicau. Pekikan 'kreek-kreek' atau 'kaka-kaka' sering terdengar saat mereka terbang melintas atau saat berkomunikasi dalam kelompok. Suara keras ini juga berfungsi sebagai penanda keberadaan mereka di hutan yang rimbun.
Reproduksi
2-3
Telur
28
Hari Inkubasi
75
Hari Asuh
42
Bulan Dewasa
Musim Kawin
Tipe Sarang
Perkembangbiakan
Musim kawin umumnya berlangsung dari September hingga Mei. Mereka bersarang di lubang pohon besar alami dengan ketinggian di atas 10 meter untuk menghindari predator. Betina meletakkan 2-3 butir telur yang dierami selama ±28 hari. Anakan akan diasuh induknya selama 70-75 hari sebelum siap terbang mandiri.
Budaya & Sejarah
Simbol Daerah
Identitas fauna Nusa Tenggara (ikonik)
Kepercayaan Lokal
Di Sumba ('Kaka'), simbol kebersamaan dan musyawarah dalam motif tenun ikat. Dulu dianggap keramat.
Sejarah
Dideskripsikan oleh Johann Friedrich Gmelin (1788). Nama 'sulphurea' merujuk warna kuning belerang.
Pemeliharaan & Harga
Info Pemeliharaan
Sangat Sulit
Sangat cerdas dan emosional. Rentan stres dan self-mutilation jika dipelihara ilegal. Wajib izin penangkaran F2.
Kisaran Harga
WARNING: Status Critically Endangered. Perdagangan adalah tindak pidana berat! Harga pasar gelap lokal Rp 2.5jt-5jt, Internasional >Rp 30jt.
Update: 2024 (Data Pasar Gelap)
Galeri Foto

Kakatua sulphurea full body
Pertanyaan Umum
Apa bedanya dengan Kakatua Koki?
Kakatua Kecil Jambul Kuning (*C. sulphurea*) berukuran lebih kecil (33-35 cm) dan memiliki bercak pipi kuning yang sangat jelas. Kakatua Koki (*C. galerita*) jauh lebih besar (45-50 cm) dan pipinya tidak sekuning C. sulphurea.
Apakah Kakatua Jambul Kuning boleh dipelihara?
Secara umum TIDAK BOLEH, kecuali berasal dari penangkaran resmi (F2) yang legal. Burung ini berstatus Critically Endangered (CR) dan Dilindungi Penuh di Indonesia. Memelihara tangkapan liar adalah tindak pidana.
Kenapa Kakatua Sumba jambulnya oranye?
Kakatua di Sumba adalah subspesies unik bernama *Cacatua sulphurea citrinocristata* yang secara genetik memiliki pigmen warna jingga/oranye pada jambulnya, berbeda dengan kerabatnya di pulau lain yang berjambul kuning.
Status Konservasi
Ancaman Utama
- • Perburuan liar untuk perdagangan hewan peliharaan
- • Penebangan pohon sarang (deforestasi)
- • Konflik dengan petani (dianggap hama jagung)
Upaya Konservasi
- ✓ Penetapan kawasan konservasi (Taman Nasional)
- ✓ Program 'Desa Ramah Burung' di Nusa Penida
- ✓ Patroli sarang anti-poaching
Fakta Menarik
- ✨Sering keliru dianggap sama dengan Kakatua Koki, padahal jauh lebih langka.
- ✨Salah satu burung paling cerdas, mampu memecahkan puzzle mekanik dan meniru suara manusia presisi.
- ✨Anak jenis di Sumba memiliki jambul unik berwarna jingga (citrinocristata).
Peta Persebaran
Status Endemik
✓ Endemik IndonesiaNegara
Pulau Utama
Provinsi
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- + 1 lainnya